daripada bengong mending ngisi blog yang sempet mati suri ini...
Well,,
kali ini aku pengen ngebahas soal PERJODOHAN,,,
Kenapa aku pengen ngebahas tentang ini? jawabannya GAPAPA, cm pengen ngebahas soal ini aja,, *menyembunyikan perasaan yang terdalam*
P E R J O D O H A N
apa sih perjodohan itu?
banyak yang menganggap perjodohan itu hal yang kuno, kolot, bukannya perjodohan itu hanya ada di cerita siti nurbaya? di zaman Rasulullahpun pernah terjadi, aisyah yang kala itu masih kanak-kanak dijodohkan dan dinikahkan oleh ayahnya dengan Rasulullah saw.
tapi kan sekarang sudah 2010, kenapa yaa masih ada juga perjodohan??
Untuk sebagian keluarga mungkin perjodohan merupakan sebuah tradisi bagi mereka, dimana mereka sudah mempunyai calon bagi anak-anak mereka yang telah dipersiapkan sejak kecil. Atau karna alasan ingin mempersatukan dua keluarga yang sudah sangat akrab menjadi satu bagian.hmmm,, kali ini aku pengen mengira-ngira, sebenernya apa sihh alasan orang tua melakukan perjodohan kepada anak-anaknya??
1. Perjodohan dengan alasan untuk kebaikan sang anak
setiap orang tua pasti pengeeeeenn banget liat anaknya hidup bahagia, begitupun soal jodoh. orang tua pasti ingin yang terbaik buat anaknya.
itu lho nak,,mama sudah punya calon buat kamu, dia seorang dokter, pinter, kaya raya, keluarganya terhormat hidupmu pasti bahagia kalau menikah sama dia
hmmmm.....
Orang tua gag akan mau menyerahkan anak yang sangat disayanginya pada orang yang gag punya masa depan kan? Mereka pasti ingin anaknya mendapat pasangan yang mapan.
2. perjodohan karena janji orang tua pada sahabatnya
Kalau jamannya Siti Nurbaya sih karena masalah utang, dan anak dijadikan semacam jaminan ketika utang itu tidak bisa lagi terbayar. Kalau sekarang alasan perjodohan semakin berkembang saja. Dulunya si orang tua adalah sahabat karib, dan punya janji kalau kelak mereka punya anak akan di jodohkan.
duuhhh,,mami-mami, jangan asal ucap janji mami
3. perjodohan kerena kepentingan orang tua
Si calon besan punya kedudukan yang kuat dan berpengaruh sehingga menjodohkan si anak, siapa tau orang tua bisa kecipratan harta. Atau agar kedudukan orang tua meningkat karena menjadi besan seorang bangsawan atau pejabat, makanya orang jaman dahulu ingin anaknya menjadi selir raja.
huuuufffftt,, please, katakan pada mama..
cinta bukan sekedar harta atau tahta, pastikan pada semua hanya cinta yang dapat sejukkan dunia
Ketika cinta bisa dinilai dengan rupiah, ketika semua bisa menjadi barang dagangan maka martabat begitu rendah nilainya.
4.perjodohan atas persetujuan sang anak
orang tua hanya memperkenalkan seseorang yang menjadi pilihan mereka, yang porsinya mencukupi. Tapi disini sang anak masih diberikan kesempatan untuk memilih, kalo memang mereka berdua saling cocok yaaaaa LANJUTKAN tapii kalo gag cocok yaa sii orang tua berusaha nyariin lagi. Ato lebih sering dikenal sebagai MAK COMBLANG kalii yaaa,,,??!!
Itu hanya sederet perkiraanku tentang alasan orang tua menjodohkan anaknya. Memang berbeda antara pikiran orang tua dulu dengan pikiran anak sekarang, yang dianggap orang tua kita baik belum tentu sepaham dengan anak, atau kebalikannya justru pilihan orang tualah yang tepat sementara si anak saja yang tidak bisa menerimanya.
Lalu apa yang terjadi dengan mereka yang terus berjuang dan menentangnya? Apakah itu sebuah dosa? Dosa yang lahir karena perjuangan untuk menentukan jalan hidup? Menjadi anak yang durhakakah mereka? pada akhirnya kita hanya bisa menyerahkan semuanya ke Dia yang Maha Kuasa.
Ringkasnya, perjodohan hanyalah salah satu cara untuk menikahkan. Kita gag bisa menyalahkan orang tua, Orang tua boleh menjodohkan sang anak tapi hendaknya meminta izin dan persetujuan dari anaknya, agar pernikahan yang diselenggarakan, didasarkan pada keridhaan masing-masing pihak, bukan keterpaksaan. Pernikahan yang dibangun di atas dasar keterpaksaan, jika terus berlanjut, akan mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Yang penting ngerti, kalo di hadits ada kebolehan anak gadis menolak jodoh yang ditawarkan orang tua :)
BalasHapus